Monday, June 4, 2018

Berteologi Natural



Hari ini tanggal, 4 Juni 2018, kami memposting sebuah artikel yang diambil dari weblog STT IKSM Santosa Asih. Artikel itu diberi topik:"Berteologi Natural di Pelataran STT IKSM Santosa Asih". Berteologi Natural yang dimaksud disini adalah refleksi teologis individual atas apa yang dilihat di halaman Sekolah Tinggi Teologi STT IKSM Santosa Asih. Oleh karena berteologi ini dalam lingkup kecil maka segala percakapan teologi natural warisan teologi natural masa lampau tentu tidak banyak dibicarakan di dalam artikel ini. Penegasan ini menghantar pembaca weblog pada apa yang akan dipaparkan dalam laman ini sebagai hasil berteologi natural yang sifatnya berteologi dalam kesendirian/berteologi secara individual.

Sebelum saya merinci isi teologi natural di pelataran STT IKSM Santosa Asih, baiklah saya kemukakan beberapa definisi dari berteologi yang diambil dari tulisan saya yang dimuat di "Prosiding (hasil tulisan yang dimuat bersama dalam materi seminar) STT Sumatera Utara dengan tema: Soteriologi Biblika Seminar Ilmiah Seharai. Seminar ini di adakan di Medan, 26 Oktober 2013. Artikel saya yang dimuat dalam prosiding tersebut mengusung judul: "Pembimbing Ke dalam Teologi Sistematika.

Judul Artikel dalam Prosiding STT SU

Kembali kepada pokok percakapan tentang berteologi. Teologi adalah pikiraan Allah, ajaran Allah dan memimpin kepada Allah. Definisi ini tentu merupakan pengembangan dari arti kata teo dan logos. Logos diartikan perkataan, pikiran, percakapan. Sedangkan Teos berarti Allah. Jadi, berteologi adalah berpikir tentang Allah dan ciptaan-Nya. (lih.artikel Dr.Yonas Muanley, M.Th. Pembimbing Kedalam Teologi Sistematika, dalam Prosiding Soterologi Biblika STT Sumatera Utara,hal. 229). Berdasarkan definisi di atas, berteologi natural di pelataran STT IKSM Santosa Asih di artikan berpikir tentang beberapa hasil ciptaan TUHAN yang ada di halam STT IKSM Santosa Asih.

1. Berteologi Natural terhadap Pohon Pepaya

Daun pepaya itu pahit, kulit buah pepaya juga pahit. Sedangkan isi dari buah pepaya tidak pahit. Mengapa demikian. Apakah teolog punya jawaban atas realitas pepaya (daun dan kulit buah pepaya yang pahit, sedangkan buahnya tidak pahit). Apakah rasa pahit itu tidak ada manfaatnya? Dari satu sumber keluar pahit dan manis. Mengapa demikian? Jawabannya ada pada Ilmu Biologi. Ilmu biologi sebagai buah dari usaha memahami salah satu realitas secara ilmiah. TUHAN yang menciptakan pepaya pasti punya epsitemologi yang sempurna. Teolog terbatas dalam epistemologi pepaya (jawaban tentang pahit dan manis dalam pepaya).

Salah satu obat malaria yang digunakan di pedalaman/kampung-kampung yaitu daun pisang direbus kemudian airnya diminum. Saya pernah sangat terpengaruh dengan ajaran ini, kemudian suatu saat saya dan beberapa teman rebus daun pepaya dan minum airnya sebanyak satu piring. Setelah minum, bayangkan apa yang terjadi. Saya merasa apapun yang masuk ke mulut saya terasa pahit. Kondisi ini berlangsung beberapa hari kemudian kembali normal. Jadi, minumlah sesuai porsi.

3. Berteologi Natural terhadap Pohon-pohon di halam STT IKSM Santosa Asih

Berteologi Natural terhadap pohoh-pohon di halaman STT IKSM Santosa Asih yaitu usaha memikirkan, mempercakapkan/membicarakan pohon sebagai ciptaan TUHAN dan kegunaannya bagi alam semesta dan manusia. Pohon-pohon yang ada dalam halaman STT IKSM Santosa Asih memberi kontribusi kesehatan "Bait Allah". Bait Allah yang dimaksud disini yakni tubuh manusia. Setiap orang memerlukan ogsigen. Salah satu unsur penting yang memberi ogsigen kepada manusia yakni pohon-pohon dan tanaman-tanaman yang ada di halaman. Pohon-pohon yang ada di halaman STT IKSM Santosa Asih memberi ogsigen kepada para dosen dan mahasiswa. Puji TUHAN dosen dan mahasiswa sehat-sehat karena menerima ogsigen dari pohon dan tanaman-tanaman seperti Daun Afrika, daun siri, dan lain-lain. Tanaman sekecil apapun di halaman STT IKSM Santosa Asih memberi kontribusi kehidupan jasmani kepada warga STT IKSM Santosa Asih. Oleh karena itu terimakasih kepada TUHAN yang telah menciptakan semuanya ini dan diusahakan oleh manusia.

4. Berteologi Natural terhadap Burung-burung di Sangkar
Tidak secara kebetulan TUHAN menciptakan burung. Burung-burung yang ada di alam semesta ini merupakan ciptaan TUHAN. Manusia diberi mandat oleh TUHAN untuk mengusahakan dan memelihara. Burung-burung peliharaan yang sudah jinak tentu tidak ditempatkan di dalam sangkar. Namun burung-burung peliharaan yang masih liar, harus dimasukan dalam kandang.

Lalu apa hubungan dengan berteologi secara natural di pelataran STT IKSM Santosa Asih. Yang dimaksud dengan berteologi natural di pelataran STT IKSM Santosa Asih, yaitu adanya burung-burung yang dipelihara dalam sangkar, kemudian di tempatkan dalam halam atau depan salah satu kantor tentu memberi daya psikologis-teologis, yaitu dengar suara burung pasti rasa tentram dalam jiwa. Jiwa ini butuh yang natural. Saya kebetulan dari desa, bila mendengar suara burung maka ingat kampung halaman. Teringat kondisi alam daerah asal.

Berteologi natural tentang burung juga bermakna memikirkan secara teologis arti kehadiran burung bagi alam semesta dan manusia. Berteologi Natural tentang burung juga mengingatkan kita betapa TUHAN itu maha estetis. TUHAN itu Maha Indah, TUHAN menciptakan burung dengan keindahan tertentu. Keindahan itu tentu menyenangkan manusia yang melihat burung. Bagi kami yang bekerja di STT IKSM Santosa Asih selalu mendengar suara burung yang merdu dari burung-burung yang beterbangan secara bebas dan hinggap di beberapa pohon di halaman STT IKSM Santosa Asih. Ditambah lagi dengan burung-burung di sangkar yang nan indah dan suaranya merdu.

Pengalaman ini tentu jarang dimiliki STT lain. Bila ingin mendengar suara burung yang merdu, mampirlah di STT IKSM Santosa Asih. Terimakasih untuk salah satu rekan kami yang punya hobi memelihara burung. Teman ini pernah mendapat prestasi yaitu juara Nasional.

Semoga artikel menjelang Jumat Agung 2018 menjadi berguna
Salam @muanley

0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

MOHON DUKUNGAN DOA UNTUK ASSESMEN LAPANGAN

TIM BADAN AKREDITASI NASIONAL

PADA TANGGAL 6-8 MARET 2015



Salam Filsafat Yang Berdoa
Yonas Muanley